Berdasarkan peraturan terbaru Bank Indonesia (BI), para calon
debitur kredit kendaraan wajib untuk menyiapkan uang muka kredit
kendaraan, baik mobil dan motor, sebesar 20% hingga 30%. Padahal sebelumnya, dengan uang Rp500.000 saja, masyarakat bisa membawa pulang motor.
Dengan adanya kenaikan ini, calon debitur pun kini mulai pikir-pikir untuk mengajukan kredit kendaraan. Padahal, kenaikan uang muka masih bisa kita siasati loh.
Kiat Siasati Kenaikan DP Kredit Kendaraan
Dikutip dari Keuangan Kontan, berikut
adalah beberapa tips dari beberapa perencana keuangan sebagai kiat menyiasati kenaikan DP kredit kendaraan tanpa harus "mengutik" dana darurat kita.
Kiat Siasati Kenaikan DP Kredit Kendaraan |
Pertimbangkan Kembali
Kebutuhan akan Kendaraan Pribadi
Sebelum kita mengambil dana talangan untuk uang muka kredit coba pikirkan kembali kebutuhan akan kendaraan
pribadi ini dan kemampuan kantung. Karena sebenarnya, kendaraan pribadi
belum tepat bila dikatakan sebagai kebutuhan primer. Lagi pula, kita juga
masih bisa bertahan hidup tanpa kendaraan pribadi.
Siapkan Uang Muka
Tapi, bila ternyata kendaraan pribadi ini benar-benar kita butuhkan kendaraan, misalnya untuk bisnis atau sebagainya, maka masih ke langkah
selanjutnya yaitu melakukan riset. Lakukan riset skema pembiayaan kendaraan
sehubungan dengan jenis, merek, serta harga kendaraan yang diinginkan,
lalu siapkan pendanaanya.
Mulai dengan menabung dan menghemat
pengeluaran. Investasi juga bisa menjadi pilihan alternatif. Investasikan dana pada produk yang tepat sesuai dengan
tujuan keuangan. Sesuaikan instrumen investasi yang cocok dengan horizon
investasi.
Misalnya berinvestasi di
reksadana pasar uang bila target penggunaan dana tidak sampai dua tahun ke
depan. Atau gunakan produk reksadana pendapatan tetap atau fixed income bila
target pemakaian dana masih tiga tahun lagi. Selanjutnya, bila target di atas tiga
tahun, investasikan dana di reksadana campuran. Terakhir untuk tenor lebih
dari itu, pilihlah reksadana saham.
Hindari KTA
Meskipun tanpa jaminan dan mudah, namun, bunga KTA terbilang cukup tinggi. Sedangkan nilai kendaraan akan cenderung menurun. Karenanya, sebaiknya, hindari menggunakan KTA untuk uang
muka kredit kendaraan. Lebih baik bila kita menggunakan pinjaman lunak
bebas bunga dari kerabat atau kantor. Dengan begitu, kita bebas dari beban bunga yang berlipat-lipat.
Pemilihan Akad dan
Optimasi Negosiasi
Pada perbankan syariah, biasanya
digunakan dua akad kredit, yaitu murabahah (jual-beli) dan ijarah (sewa).
Akad murabahah, secara teori membuka
ruang negosiasi atau tawar menawar antara calon debitur atau nasabah (pembeli)
dengan pihak bank (penjual).
Negosiasi ini untuk menyepakati besar
margin keuntungan yang berhak dikantongi oleh bank terkait akad atau transaksi.
Dengan adanya kesepakatan di awal ini, maka besaran cicilan akan tetap atau
fixed.
Dengan skema musyarakah mutanaqisah bank dan nasabah sama-sama berkontribusi modal dalam pembelian barang. Misalnya saja, kredit mobil dengan proporsi masing-masing sebesar 70%-30%. Dengan skema ini, status mobil atau motor tersebut adalah milik bersama. Selanjutnya, nasabah akan diberi hak membeli proporsi kepemilikan bank. Pembelian dilakukan secara bertahap sehingga persentase kepemilikan nasabah akan mobil tersebut menjadi 100%.
Sedangkan pada akad ijarah, nasabah membayar
sewa berkala kepada bank sebagai ongkos pemakaian barang yang disewakan (mobil
atau motor). Dalam skema ijarah wa itiqna, bank menyerahkan kepemilikan barang
yang tadinya disewakan kepada nasabah saat masa sewa berakhir.
Beragamnya pilihan akad ini tentunya
memberikan kita pekerjaan ekstra untuk meminta ilustrasi pembiayaan dengan
lengkap dan membandingkan untuk mendapatkan skema yang tepat.
Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah ketentuan pelunasan cicilan sebelum jatuh tempo. Misalnya kita mempunyai kesepakatan tenor selama 30 bulan, dan di bulan ke-14, mungkin
kita akan dibebankan dengan pelunasan biaya pokok beserta marginnya. Ini dampak
dari kesepakatan yang berisi bentuk biaya, margin, cicilan, di awal akad.
Bila semua itu sudah memastikan hal ini
dari awal, kita bisa coba bernegosiasi dengan bank dengan meminta diskon atau
muqasah dari bank.
Tidak Asal Beli
Meski saat ini banyak dealer dan
produsen kendaraan bermotor yang menawarkan harga murah atau diskon, kita harus tahan-tahan agar tidak tergoda. Para perencana keuangan mengingatkan, membeli mobil tidak hanya
sekedar masalah ketersediaan dana atau DP kredit kendaraan saja.
Masih akan ada banyak biaya yang harus dikeluarkan lagi, misalnya bahan bakar, biaya perawatan, asuransi hingga
ketersediaan garasi di rumah. Karenanya, pertimbangkanlah dengan matang
sebelum mengambil keputusan yang mantap untuk membeli dan kredit kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar